Monday, 1 September 2014

Mencari Keberkahan Illahi



Aku rasa seluruh khalifah semesta ini cerdas.
Sadar akan nyatanya kefanaan kehadirannya di sini, tempat mereka berpijak.
Siapa yang berani menjamin usia? 
Siapa pula yang berani menjanjikan surga selain Dia?
Dia, Sang Maha.

Lalu, pasca mengetahui tentang-Nya, masih beranikah mendustakan amanah? 
Sebagai khalifah di bumi-Nya.
Masih pantaskah untuk memohon rahmatnya?
Setelah semua nikmat yang disyukuri ternoda dengan cara-cara yang tak seharusnya.

Bagaimana mungkin si khalifah masih mengharapkan janji-Nya, sementara peran selalu dimainkan sebagai antagonis. 

Lingkungan akan tetap seperti itu. Jangan ikut-ikut menjadi antagonis ataupun mencoba menjadi figurannya.
Tidak juga harus menjadi protagonis yang terlalu idealis.

Ini bukanlah larangan ataupun saran.
Ini hanya tentang bagaimana jalan keluar untuk sampai di ridho-Nya. 
Jalan yang masih tanda tanya besar. Sanggupkah?

Thursday, 28 August 2014

Meluruskan Arti Sebuah Komitmen

Heiho para pembaca, akika baru muncul lagi nih. Udah hampir setahun yaa ga posting.  Kangen yaa? 
Aha.... Kangen si uda biasa yah. Apalagi bagi penganut LDR.

M: Masih zaman kan skrg LDR? 
K:  Masih may, tapi skrg ada yg lebih keren may daripada LDR dan SDR. 
M: Apaan tuh? 
K:  Komitmen.


Nah bingungkan kalo ada orang yang berkata demikian. Emang LDR ama SDR kagak pake komitmen? 
Dan sekarang, banyak pasangan yang mendeklarasikan untuk berkomitmen daripada berpacaran. Katanya, lebih elegan gitu dan lebih menjanjikan. Aku pernah baca tulisan yang konon begini bunyinya :

''komitmen itu jauh lebih penting daripada tampang, tanggung jawab itu lebih keren daripada mapan''.

Sebenarnya kutipan tersebut membawa pesan sederhana yang bermaksud untuk menyadarkan seseorang dalam memilih pasangan. Yaa bolehlah. 
Akan tetapi, hati-hati dengan syarat dan ketentuan berlakunya. Waspadai penipuan. Sekarang ini banyak yang mengatasnamakan komitmen demi menutupi ikan di seberang pulau. (Baca: selingkuhan atau stok lainnya)

Jadi, kini kata komitmen sudah mulai ternodai pemirsa. 
Ini bukan salah kata mengandung, tapi salah niat yang terlahir. 
Seediiiih pemirsa.

Faktanya, pengingkaran ini terjadi bukan hanya di kalangan pasangan muda, tapi juga bagi pengemban jabatan struktural. Eh ehh eiiitss…. ini beda lagi ceritanya, ini komitmen tentang amanah. Okee, mari fokus untuk memahami arti komitmen yang sesungguhnya






Apabila anda sudah mulai menjalani proses komitmen, maka kepercayaan, transparansi, dan komunikasi yang berkesinambungan adalah fasilitator penting demi merealisasikan tujuan dari janji suci selanjutnya. Dalam sebuah hubungan yang berkualitas, tentu komitmen itu sangat berharga. Ibarat janji yang tak pantas untuk diingkari. Satu kata bermakna sakral yang tak patut untuk disepelekan. Sebaiknya jangan terburu-buru untuk menggunakan kata ini untuk mempertaruhkan reputasi anda. Karena reputasi adalah salah satu aset berharga dalam hidup anda yang tak ternilai harganya.



Salam Mayamoy ^.^