Aku rasa seluruh khalifah semesta ini cerdas.
Sadar akan nyatanya kefanaan kehadirannya di sini, tempat mereka berpijak.
Siapa yang berani menjamin usia?
Siapa pula yang berani menjanjikan surga selain Dia?
Dia, Sang Maha.
Lalu, pasca mengetahui tentang-Nya, masih beranikah mendustakan amanah?
Sebagai khalifah di bumi-Nya.
Masih pantaskah untuk memohon rahmatnya?
Setelah semua nikmat yang disyukuri ternoda dengan cara-cara yang tak seharusnya.
Bagaimana mungkin si khalifah masih mengharapkan janji-Nya, sementara peran selalu dimainkan sebagai antagonis.
Lingkungan akan tetap seperti itu. Jangan ikut-ikut menjadi antagonis ataupun mencoba menjadi figurannya.
Tidak juga harus menjadi protagonis yang terlalu idealis.
Ini bukanlah larangan ataupun saran.
Ini hanya tentang bagaimana jalan keluar untuk sampai di ridho-Nya.
Jalan yang masih tanda tanya besar. Sanggupkah?
Heiho para pembaca, akika baru muncul lagi nih. Udah hampir
setahun yaa ga posting. Kangen yaa?
Aha.... Kangen si uda biasa yah. Apalagi bagi penganut LDR.
M: Masih zaman kan skrg LDR?
K: Masih may, tapi skrg ada yg lebih
keren may daripada LDR dan SDR.
M: Apaan tuh?
K: Komitmen.
Nah bingungkan kalo ada orang yang berkata demikian. Emang LDR
ama SDR kagak pake komitmen?
Dan sekarang, banyak pasangan yang mendeklarasikan
untuk berkomitmen daripada berpacaran. Katanya, lebih elegan gitu dan lebih
menjanjikan. Aku pernah baca tulisan yang konon begini bunyinya :
''komitmen itu jauh lebih penting daripada tampang, tanggung
jawab itu lebih keren daripada mapan''.
Sebenarnya kutipan tersebut membawa pesan sederhana yang bermaksud
untuk menyadarkan seseorang dalam memilih pasangan. Yaa bolehlah.
Akan tetapi,
hati-hati dengan syarat dan ketentuan berlakunya. Waspadai penipuan. Sekarang
ini banyak yang mengatasnamakan komitmen demi menutupi ikan di seberang pulau. (Baca: selingkuhan atau stok lainnya)
Jadi, kini kata komitmen sudah mulai ternodai pemirsa.
Ini bukan
salah kata mengandung, tapi salah niat yang terlahir.
Seediiiih pemirsa.
Faktanya, pengingkaran ini terjadi bukan hanya di kalangan
pasangan muda, tapi juga bagi pengemban jabatan struktural. Eh ehh eiiitss…. ini
beda lagi ceritanya, ini komitmen tentang amanah. Okee, mari fokus untuk
memahami arti komitmen yang sesungguhnya
Apabila anda sudah mulai menjalani proses komitmen, maka
kepercayaan, transparansi, dan komunikasi yang berkesinambungan adalah
fasilitator penting demi merealisasikan tujuan dari janji suci selanjutnya. Dalam
sebuah hubungan yang berkualitas, tentu komitmen itu sangat berharga. Ibarat
janji yang tak pantas untuk diingkari. Satu kata bermakna sakral yang tak patut
untuk disepelekan. Sebaiknya jangan terburu-buru untuk menggunakan kata ini
untuk mempertaruhkan reputasi anda. Karena reputasi adalah salah satu aset
berharga dalam hidup anda yang tak ternilai harganya.
Salam Mayamoy ^.^