Monday, 17 July 2017

Wanita, Apa Tujuan Hidupmu?



Wanita adalah pembawa peradaban (R.A. Kartini). 

Setiap wanita begitu berharga dalam peran membawa pencerahan melalui
kelembutan, kasih sayang dan intelektual kepada generasi terlahir. 
Tugasmu banyak dan beragam. Sadarilah wanita! 
Panggillah nalurimu yang mempesona untuk terus bergerak pada karya tanpa batas nan bermanfaat! 
Stop bermanja-manja pada kenyamanan yang hanya meninabobokkan waktu produktifmu. 

Wanita, apa tujuan hidupmu? 

Kedudukankah yang engkau cari?

Wanita ibarat jasad yang dapat dilihat dengan mata zahir. 

Pria ibarat ruh yang hanya dapat dilihat dengan mata bathin.
Keduanya bersatu, jadilah makhluk yang disebut sebagai manusia.
Maka, memang idealnya pria yang memimpin wanita.
Ibarat sesuatu yang berasal dari dalam diri yang haqiqi, 
dengan semangat juang yang tinggi serta tekad yang bulat serta tulus 
akan dapat menggerakkan fisik dan merefleksikan pada tindakan yang 
rahmatan lil alamiin.
Bagaimana jika sebaliknya? Ia akan berontak, bertentangan dengan nurani, berdampak negatif pada dirinya. 
Itulah asal muasal malas dan galau serta menunda.
Maka, apabila keseimbangan antara dunia dan akhirat dalam diri dapat kita jaga,
kedamaian diri dan semangat akan selalu terpancar. 
Sebab itulah sepasang suami istri hidup berdampingan,
tidaklah salah satunya yang di depan, tidak pula di belakang. 
Agar mereka saling mendukung satu sama lain, saling menghargai. 

Wanita, apa tujuan hidupmu?

Karirkah yang engkau cari? 

Diri kitalah yang tahu kapasitas dan kapabilitaa masing-masing. 

Benar adanya, jika wanita dituntut untuk mampu menjadi multitalenta.
Dalam konteks berkeluarga, peran wanita tak hanya sekedar melulu tentang dapur, tetapi juga meluas
dari urusan pribadinya, suami, anak-anak, keluarga besar, hingga bakti pada pertiwi serta agama. 

Jika diri saya ditanya tentang sebuah konsep masa depan berkeluarga,

Saya akan memilih hidup dengan pengabdian yang bermartabat. 
Maksudnya, sebagai wanita atau istri kelak, pengabdian terhadap suami dan keluarga adalah yang utama
dan saya percaya bahwa wanita yang punya karya tidak akan takut kehilangan karirnya. 
Wanita sekolah tinggi bukan untuk karir. 
Karir bukanlah satu-satunya cara untuk membuat harimu produktif.
Kecerdasan wanita adalah aset berharga bagi madrasah anak-anaknya kelak.
Dan juga bekal yang elegan untuk mendampingi suami.
Dengan bekal ilmu dan kreatifitas, maka kita bisa tetap berkarya tanpa merasa dibatasi oleh status maupun keadaan. 

Duh, sepertinya suatu hari nanti,

ketika sudah berhasil mendirikan  Rumah Sehat & Pesantren serta bekal petualangan yang berkualitas, 
mengurusi anak-anak di pesantren maupun universitas (almamater pertama) akan terasa mendamaikan. 

Apapun pilihan hidupmu, ingat kapasitas ya.. 

Yuk, pancarkan cahaya hatimu, hai wanita! 

#familyisno1 #nikahmudaitubaik #yuknikah #inspiring #woman

 #motivasi #perempuanpunyakarya #cahayailahi #baktiwanita
 #yuksekolahlagi #intelektual #spiritual #indonesia 


Thursday, 17 March 2016

Mereka Yang Lilahi Ta’ala


Anda pernah mendengar kalimat ini? “Kau bisa membayar guru untuk mengajarimu, tetapi kau tidak bisa membayar mereka untuk peduli.” (Marva Collins)

Di zaman yang semakin canggih ini, tentulah semakin banyak orang pintar di dunia ini. Lalu, pernahkah anda memperhatikan tentang berapa banyak mereka yang pintar dan peduli pada orang-orang disekitarnya dengan tulus ikhlas? Masih adakah orang seperti itu di dunia ini?

Alhamdulillaah masih dan banyak. Alhamdulillaah juga saya dipertemukan dengan mereka di sebuah komunitas bahasa, namanya Central Language Improvement (CLI) Ulil Albab. 

Lalu, siapakah mereka? Mereka adalah pemuda pemudi bangsa Indonesia yang berkuliah di kampus perjuangan alias kampus tertua di Indonesia bernama Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Dengan kemapuan berbahasa yang dimiliki, mereka sebagai para penggagas komunitas ini menawarkan lingkungan berbahasa yang dapat dijadikan sarana untuk memperlancar dan menguasai bahasa internasional, terutama bahasa Inggris dan bahasa Arab.

Tanpa tanda jasa. Inilah julukan yang tepat untuk menggambarkan mereka yang sesungguhnya. Berbagi ilmu tanpa mengharapkan imbalan. Semua bimbingan ini diberikan kepada siapa saja mahasiswa UII yang ingin bergabung, setiap Jum’at dan Sabtu Malam ba’da Isya di Pelataran Auditorium Kahar Mudzakir. Para penggagas ini selalu mendorong seluruh anggota CLI untuk bisa mewujudkan mimpi para anggota CLI agar berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di berbagai belahan dunia. Alhamdulillaah, lebih dari setengah jumlah anggota CLI telah mampu mewujudkannya.
Bagi saya, CLI layaknya tempat dimana kami menemukan keluarga seperjuangan yang satu visi,  tempat orang-orang yang positif thinking, memahami arti kebersamaan, belajar tanpa harus malu, bertanya sampai benar-benar terpahami, berbagi, memotivasi dan selalu termotivasi, terinspirasi dan menginspirasi.
         
CLI lahir sebagai wadah untuk berbagi dan bersinergi mewujudkan generasi muslim di Indonesia yang intelek dan tetap tawaddu’. Sungguh saya banyak belajar dari mereka pada masa-masa terakhir saya merantau di kota budaya tersebut. Semoga semakin banyak anak-anak Indonesia yang menorehkan manfaat bagi sesama, bagi bangsa dan agamanya. Rasa nasionalisme seperti inilah yang perlu kita refleksikan dalam kehidupan.
         
Ayo belajar dan mengajar!  Mengajar dengan niat yang lurus, mengajar dengan kata sabar. Belajar tanpa kenal lelah, belajar tanpa kenal usia. Allah selalu memberi pembelajaran pada  setiap proses kehidupan yang kita lalui. Everyone is a teacher, every place is a school.


                                  moment kebersamaan saya dengan beberapa diantara mereka



Salam Mayamoy ^^

Sunday, 10 January 2016

SEDIH


Siang hari, ketika aku hendak landing di Hang Nadim Batam. Aku memandangi jendelamu dengan rasa yang sama untuk dua hal yang berbeda. Pertama, aku merasa sedih karena baru saja resmi melebarkan jarak dengan sahabat-sahabat tercinta, meskipun kami tetap bisa berpegang erat dari kejauhan. Kedua, aku sedih karena melihat alam yang tak hijau seperti dulu. Biasanya, hamparan tanah orange dan hutan-hutan hijau masih kulihat ketika mengudara. Sekarang, awan sekitar pun menghitam, pohon-pohon pun berwarna hitam. Mereka layu dimakan panas. Mati satu per satu.
Batam memang jarang hujan. Banyak yang selalu mengeluh. Sadarkah, ini ulah manusia juga? Aku pernah membaca artikel yang kalau tidak salah berjudul Hujan Tidak Turun Karena Tidak Membayar Zakat. Mari kita mengkaji diri lagi. Mungkin saja ada hak-hak kepada sesama yang belum kita penuhi. Barangkali kita lupa. Semoga kita sebagai makhluk-Nya adalah makhluk yang taat akan perintah-Nya sesuai rukun islam yang ke-3. Semoga masyarakat Batam semakin madani. Bukan hanya sekedar slogan saja, tapi membenarkan keadaan yang sesungguhnya.
Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung siapapun, karena penulis sendiri juga masih belajar. Mari kita sama-sama belajar untuk terus berubah ke arah yang lebih baik. Belajar tak kenal usia dan tak kenal waktu.

Mari renungkan sebuah hadis riwayat dan beberapa firman Allah berikut:

H.R. Ibnu Majah
Rasulullah SAW bersabda, ….”dan tidaklah mereka enggan membayar zakat kecuali hujan akan ditahan dari langit dan andaikata bukan karena hewan ternak, niscaya hujan tidak akan pernah turun.”
  
Q.S. An Naml ayat 60
“Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?”

Q.S. An nuur ayat 43 :
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”

Q.S. Nuuh ayat 10-13 :
“Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?”

Salah satu cara memohon ampunan Allah adalah dengan memperbanyak istighfar. Keajaiban istighfar memang luar biasa. Aku sendiri merasakannya ketika Allah menyembuhkan rasa sakitku, hanya dengan istighfar. Sederhana bukan? Tak berbayar. InsyaAllah hujan pun akan lebih sering turun jika kita juga memperbanyak istighfar juga. Tak perlu bersusah payah untuk mengusahakan hujan buatan. Allah maha baik :)

_Salam Mayamoy_


Monday, 28 December 2015

Arti Amoy yang Sesungguhnya

Holla para pembaca sekalian, 
Saya ingin meluruskan makna sebuah kata "Amoy" yang juga sempat menjadi my blog title.
Kenapa Catatan Si Amoy?
Apa definisi Amoy yang sebenarnya?

Amoy adalah sebutan bagi anak gadis keturunan China yang belum menikah. 
Sama halnya seperti orang Batak memanggil anaknya dengan sebutan "butet",
begitu pula orang Sunda yang memanggil sebutan "neng".

Jadi, sesungguhnya Amoy tidak bermakna negatif. 
Kata ini berasal dari dialek "Khek" atau "Thio Chiu" yang tulisan sebenarnya adalah amoi namun banyak juga yang mengganti dengan huruf y dibelakangnya. Asal katanya adalah moi cai. 
Moi = perempuan dan Cai = anak. 

Memang banyak peristiwa di negeri ini yang menyababkan kata amoi mengalami penggeseran makna. Mereka yang tidak mengerti filosofinya pasti akan salah menafsirkan. 
Jadi, sekarang anda sudah tahu? Jangan salah kira lagi ya!

Lalu, kenapa blog title ini awalnya saya namakan catatan si Amoy? Memang Mayang Amoy?
Ya, Mayang memang keturunan China. Tepatnya ibu saya Chinese, tapi beliau ga bisa bahasa mandarin. Sedih, saya jadi ga bisa belajar Mandarin secara gratis. 

Kenapa juga setiap akhir postingan saya selalu bilang "Salam Mayamoy"?
Itu sebagai ciri khas aja. Dan rencana jangka panjangnya kata Mayamoy akan saya jadikan brand untuk produk saya nantinya. Produk apa? Tunggu aja tanggal launching-nya. 

Oiya, silakan bagi yang ingin tahu makna alamat blog ini, bisa baca lagi tulisan yang ini: 


Salam Mayamoy ^^