Heeeeyho blooggerrrrrrsss,,
kali ini aku akan mencoba memaparkan makna dan
interpretasi dua buah kata yang
kebetulan awalan alfabetnya sama yaitu M. Yang jelas kata itu bukan Mayang,
okey... Yaa pastinya dua sejoli itu adalah kata yang sudah menjadi judul postingan kali ini.
MAKASIH dan MAAF adalah dua kata sederhana . Tetapi, menurut
aku didalamnya mengandung makna yang sangat
significant.
Konon, kata kedua dari judul ini yang terdiri dari empat
huruf itu sering ngocor begitu saja, kapan saja dan dimana saja ketika
seseorang melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan atau tidak pada waktu
dan tempat yang pas atau tidak berkenan dihati orang lain atau dan atau yang
lain-lainnya karena sebab tertentu.
Ribet memang bahasa ku kali ini. Harap maklum karena tulisan
kali ini dibuat saat jaringan otakku sedang sibuk juga. Sibuk dilanda sinyal
kerinduan yang datang dari organ hati sampai ke otak turun ke syaraf. Ahh
mulai makin ga beres sih may.
Baiklah habis ini akan ku hubungi dokter untuk segera
mengantarkan vitamin c ku itu -_- kalian
bingung? Aku pun ribet jelasinnya. Ooowwhh Tidak tidak, sebagai calon penulis
yang baik aku harus bisa menjelaskan ini kepada kalian. Wahai para pembaca yang
budiman.
Let’s go back to the MAAF...
Memang kata ini adalah permulaan untuk menunjukkan iktikad
baik kita untuk mengakui dosa atau kesalahan yang telah kita perbuat. Namun,
sering pula di anggap selepe alias remeh.
Oke gue salah gue minta maaf. enteng bangeet.
Maaf yaa telat.
biasa terdengar sebagai basa-basi di Indo ini mah tidak asing lagi.
Maaf yaa kelupaan.
maklum karena manusia memang pelupa pada dasarnya.
Maaf yaa aku bikin kamu sakit hati. lazim diucapkan dan
diulangi.
Maaf yaa , cuma maaf yang bisa aku bilang ke kamu.
Tapi semoga kamu mengerti ikhtiar aku ke
kamu.
berusaha meyakinkan but, there is no
proof
Maaf beribu maaf.
lebay
Maaf yaa kalau caranya harus begini. menunjukkan kesengajaan
sepertinya
Maaf yaa maaf maaf maaaaf bangeeet... pengen banget dimaafin. Tapi, nanti buat salah lagi terus maafnya
yang tadi pake kuadrat sekarang jadi pake kuadrat dalam kurung pangkat
delapan.
Yang tersebut diatas merupakan beberapa contoh kalimat
permohonan maaf yang biasa kita dengar. Oke, itu semua bermaksud baik
sebenarnya. Hanya saja dalam cara penyampaiannya dan perwujudannya berbeda-beda.
Ada yang tulus disertai dengan perubahan sikap untuk tidak mengulanginya lagi.
Ada pula yang menjadikan kata ini hanya sebagai formalitas untuk menenangkan si
korban yang di dzhalimi. Yah, apapun itu yang jelas minta maaf itu gampang.
Ngulangi kesalahan juga lebih gampang lagi. Tapi, masak iya mau salah terus? Ga
malu sama Tuhan? Tuhan udah baik lho selalu memaafkan dosa kita.
Nah, bisa meminta MAAF itu sesuatu yang perlu diapresiasi
sepertinya. Tapi yang secara langsung aja yaa. Yang lewat SMS gausah hahaa... just kidding.
“Karena
sesungguhnya memaafkan itu lebih mulia daripada minta maaf”. Jadi minta maaf lebih terhina? Tidak begitu
maksudnya. Jadi maksudnya disini, minta maaf itu butuh kebesaran jiwa,
keberanian dan kekuatan mental. Coba kalo permohonan maaf nya ditolak? Sedih
kaan?
Sedihnya ga usah lama-lama. Ambil hikmahnya aja, berarti kita
disuruh belajar minta maaf sampai benar baru orang itu mau memaafkan kita. Kalo
dia gamau dia yang dosa, kejam berati dia mempersulit proses sakaratul maut.
Sereeemmm.. na’udzubillahi min dzalik
Kenapa tadi aku bilang perlu diapresiasi? Karena oh karenaaa
sekarang kata gengsi sedang naik daun. Naik pucuk kali yaa udahan, di pucuk
tertinggi mungkin. Atau juga tidak
pernah belajar tata krama mungkin? Udah salah kabur aja. Jadi, masih untung deh
orang-orang yang berani meminta maaf secara langsung itu.
Next....
kata pertama dari judul ini yang terdiri dari tujuh huruf
itu,
eh aslinya ada sebelas huruf sih yaa ==>
TERIMA KASIH.
Kata ini penting sekali diucapkan ketika kita tak mampu
membalas kebaikan seseorang lebih dari kebaikan yang telah dilakukannya kepada
kita. Baik itu berupa sesuatu yang berwujud, materi atau bukan.
Orang yang menerima ucapan ini pasti senang. Cukup senang
karena merasa dihargai/dianggap pemberiannya itu. Yaa paling nggak senyumlah
kalo gengsi bilang kata ini, tapi senyumnya yang tulus juga kali. Ga usah
senyum angkuh atau senyum malu-malu tapi mau gitu.
Jadi gengsi itu racun yang sangat mematikan ,pemirsa. Karena
gengsi semuanya bisa berubah, bisa melumpuhkan mata hati. “Ketika gengsi
mengalahkan logika maka itu jelas bukan cinta” – Mario Teguh . karena kata orang sih cinta itu tulus,
katanya. Yaaa harusnya seperti itu yaa!
Kok malah nyambung ke
arah sana May? Gatau juga tiba-tiba sepuluh jari ini berhasil
mengetikkan kata-kata itu. Yaa sudahlah, saya hargai ketikan jari saya ini
dengan tetap mencantumkannya ke blog ini walau tidak sinkron jalan tulisannya.
Yaa sudahlah kalau begitu mari kita akhiri pengajian kita
kali ini dengan mengucapkan Alhamdulillah. Kemudian marilah kita sama-sama
saling introspeksi diri agar berhasil menjadi pribadi yang baik dan benar. Aku
juga masih sering khilaf untuk mengucapkan TERIMA KASIH dan masih belum bisa menempatkan serta merealisasikan permohonan kata MAAF dengan benar. Tetapi, semuanya tidak ada unsur kesengajaan.
Percayalah! Aku hanya khilaf!
Aku juga manusia! Bisa Lupa! *Inilah alasan klasik* Ayoolah berubah! Sadar, Sadar! Bangun!
Sekian dan terima kasih sudah mau membaca :) semoga bermanfaat...
Mari belajar berterimakasih dan belajar maaf memaafkan .
Mari belajar berterimakasih dan belajar maaf memaafkan .
Salam Mayamoy
No comments:
Post a Comment