♬♪
Alibi.. alibi... alibi ku benci cinta...
Habibi.. habibi.. habibi... ku jatuh cinta...
Begitulah bunyi yang terdengar dari toa penarik odong-odong keliling khusus mengangkut para jomblo... haghag tidak readers, tidaak..no no no... ini tidak terjadi di dunia nyata kok.
Well, dari judul diatas terlihat jelas bahwa seseorang yg bernama Alasan itu
adalah bergender lelaki, begitu juga si Alibi. Karena ada kata ‘bin’ disitu nah, berarti si Alibi
adalah bapaknya si Alasan. Betul betul benar? Ini buktiiiiinyah.....
Kasus 1
Alasan
: Pa, papa.. dinner bareng yuk ntar?
Alibi :
(membaca sms tersebut lalu sengaja tak membalas)
Sampai akhirnya mereka bertemu di rumah..
Alasan :
Pa, papa sibuk banget ya sampe ga ada waktu buat Ala? Bahkan bales sms pun ga
sempet...
Alibi :
Ngga, papa ga sibuk kok. Kamu tau sendiri kan papa ga suka smsan!
Hlooohhh.. kedumbrang...
HASIL DETEKSI KEBOHONGAN sesibuk
apapun seseorang dan se-nggak suka apapun dia terhadap sesuatu yang memang
sudah menjadi kebiasaannya itu sekalipun, kalo untuk orang yang dia sayang
pasti dia bakal merubah kebiasaan lamanya yang mengatas namakan hobi/kebiasaan
‘tidak suka’ itu.
Kasus 2 (percakapan
di telephone)
Alasan :
“Bi, Abi.. (mencoba memakai panggilan baru buat papanya) Jam segini kok belum
pulang? Pasti belum di isi bensin kan perutnya? Ala
bawain makanan yaa ke
Kantor Abi?”
Alibi :
“Ga usah repot-repot Al, Abi lagi ga dikantor nih. Lain kali aja yaa
nak!”
HASIL DETEKSI KEBOHONGAN kata ‘ga
usah repot-repot’ memiliki dua arti dalam kasus yang berbeda. Kalau dalam kasus
ini, ‘ga usah repot-repot’ memiliki arti sedang tidak mau diganggu dan
kehadiranmu benar-benar tidak diharapkan saat itu. Sedangkan dalam kasus lain,
‘ga usah repot-repot’ mengandung arti malu-malu mau. ♬♪ Aku mauuu... tapi maluuuu...uuuu... kayak
lagunya Gita Gutawa gitu deh.
Kasus 3
Alasan :
(menelpon-nelpon Pak Alibi) Tuuuutt...Tuuttt...Tuuttt...
Alibi :
(muncul kemerlap cahaya di HP nya, ada informasi panggilan masuk dari si
Alasan.
Langsung silent HP dan meletakkan kembali HP itu jauh-jauh dari dirinya).
Alasan.
Langsung silent HP dan meletakkan kembali HP itu jauh-jauh dari dirinya).
HASIL DETEKSI KEBOHONGAN kasus
tidak mengangkat panggilan masuk ini juga memiliki makna yang berbeda pada
kasus yang berbeda pula. Jika dalam kasus ini, jelas si Alibi males banget
nerima telfon itu. Mungkin karena si Alasan terlalu sering membicarakan hal
yang tidak penting dalam telfonnya, atau keseringan missed call doang , atau
tidak mau membuat si Alasan loncat-loncat kegirangan karena si Alibi mengangkat
telfonnya nanti dibilang PHP lagi, atau juga emang benar-benar ingin memutuskan
komunikasi yang dulunya baik menuju hubungan yang asing.
Nah seandainya pada kondisi lain, peristiwa
ini ternyata salah persepsi karena sebelumnya baru saja terjadi peristiwa
seperti kasus 1 dan 2. Padahal si Alibi memang beneran super sibuk. Eh tetapi, si Alasan sudah esmosiiii duluan
dan memaki-maki. Padahal si Alibi tidak bermaksud demikian dan sedang berusaha
membersihkan predikat orang sombong yang pernah diberikan oleh si Alasan
kepadanya. Namun usaha itu gagal karena terpancing esmossii dari si Alasan. Yaa
sudahlah bertempurlah mereka.
Mari simak video ini untuk ilustrasi nyata nya uuuuuuuhhuhuuhg..
Mari simak video ini untuk ilustrasi nyata nya uuuuuuuhhuhuuhg..
Kasus 4 (bertatap
muka secara live)
*Di tengah sawah
Alasan :“Bi, pasti capek yaa bajak sawah seluas ini sendirian? Ala pijitin yah ntar?
Yah yah?”
Yah yah?”
Alibi :
“Makasih... udah kamu kalo capek liatin Abi, bilang aja. Sana balik ke rumah!”
Alasan : “Ya nggaklah Bi, orang cuma liatin doang
inih kok capek sih.
Ax njbcxuych qemjiusjhhuw snxuieow
noiwpwhhhrajqws ?“
(si Alasan terus mengoceh dan mengajak ngobrol
si Alibi)
Alibi :
"Heemmm.. iya... "
(tidak menunjukkan kepedulian dan ketertarikan.)
(tidak menunjukkan kepedulian dan ketertarikan.)
Alasan :
"Bi, kenapa sih setiap Ala ngomong kok ga pernah ditatap wajahnya?''
Alibi :
''Kamu ga lihat apa? Abi sedang berkonsentrasi mencari belut. Bawel banget sih
jadi anak.''
jadi anak.''
HASIL DETEKSI KEBOHONGAN
Alibi memang pintar mencari alasan. Si Alasan memang punya seribu satu alasan untuk menggoda si Alibi... hahahaaa
Alibi memang pintar mencari alasan. Si Alasan memang punya seribu satu alasan untuk menggoda si Alibi... hahahaaa
Dalam hal tatap menatap, ada banyak hal yang
menyebabkan seseorang itu tidak mau menatap mata lawan bicaranya. Bisa karena
dia tidak percaya diri, atau karena takut menimbulkan rasa (seperti kata
pepatah “dari mata turun ke hati”), atau ingin menjaga pandangannya (bagi yang
lawan jenis), atau juga karena memang orang tersebut malas melihat wajah anda,
bahkan benci.
Menurut kata pepatah, mata adalah jendela dunia. Mata tidak bisa bohong, begitu juga
bahasa tubuh. katanya sih yaa, terserah mau percaya apa nggak. Aku sih ga
begitu percaya. Mmm... mengenai sikap bertatap muka dalam berbicara itu
penting. Seperti kata Rasul, “hargai lawan bicaramu jika kamu sedang berbincang
dengannya, dengan cara menghadapkan
wajahmu ke arahnya.” Kalo nggak salah, yaa kurang lebih bunyinya seperti itu.
Lupa saya bunyi asli hadist tersebut. Jadi,
sebaiknya kalau berbicara itu ya, dipandangi yaa wajah lawan bicaranya! Tapi ga
pake melotot juga kaliiik... sampe-sampe tak berkedip gituh.. nafsu namanyaa..
ya secukupnya aja, untuk menghormati.
Uwoooooowohoo... kalian merasa ada yang
janggal gak dari ke-empat kasus diatas? Apanya? Tokohnya? Hiyaakk.. tepat sekali.
Jadi sedari tadi salah sasaran loh.. salah objek dan salah subjek. Alasan dan
Alibi yang saya katakan adalah anak dan bapak, semata-mata hanyalah pembelokkan
tokoh utama saja. Jadi jangan disalah artikan yaa! Ini bukan bercerita tentang
hubungan homo antara anak dan bapak. Bagaimanapun jua, alasan dan alibi
tetaplah mirip, tapi beda. Tidak semua alasan itu menuju kebohongan. Namun,
semua alibi memang identik dengan kebohongan. Nah, untuk masalah tokoh utama
dalam semua kasus diatas tetaplah mantan calon sepasang kekasih ababil yang masih belum menemukan makna
kebijaksanaan dan kedewasaan. Interpretasikan sendirilah yaa tentang peran
tokoh-tokoh itu di dunia nyata, tergantung kemampuan berimajinasi kalian
masing-masing dan sense of humor
ataupun sense of jayus.
Pernahkah anda melakukan salah satu dari kasus
diatas? Bertindak sebagai siapa anda? Saya sih pernah sebagai si Alibi... semua
kasus diatas MasyaAllah pernah tuh.. oke
mari sekarang kita berubah! 1.. 2.. 3.. GO GO POWER RANGGERSSSS....
Ohh iya nih, mungkin pada akhirnya lagu ini dapat
mewakili ujung dari segala ujung pertanyaan di ambang perpisahan.. mungkin yaa
mungkiin.. gatau nyambung apa nggak, dengerin aja dulu
Naif Band ~ Air Dan Api
In brief, pahami maksud dari tindakan seseorang dengan cara positive thinking! Hargailah ke-tidak inginannya itu! Lebih dewasalah dalam berkomentar dan bersikap.. Sippirilly? Okay?
Tumben may, tulisan kali ini tak
melingkar-lingkar seperti baygon obat nyamuk bakar... yuhuuu....
Salam Mayamoy ^^