Thursday, 14 February 2013

Dipilih vs Memilih

Sesuai janji hatiku, in this happyday.
Terciptalah sebuah hasil ketikan dua jempol pada Lemotphone ku >>> Dipilih vs Memilih

Dua hal itu merupakan bagian dari proses hidup yang pernah kita lewati dan akan kita alami lagi dikemudian hari.

IT'S ABOUT A CHOICE.

Dalam Kamus Besar Bahasa Tanah Air Beta, kata PILIHAN memiliki kata dasar PILIH.
Pilih + an = pilihan. Artinya yang dipilih atau hasil dari memilih.

Ya, kira2 dalam konteks ini artinya 'tentukan'

Untuk lebih jelasnya, lihat bagan berikut : 


Hasil Analisa :
 
                                                       A « K ≠ A » K
Dipilih dan memilih merupakan dua hal yang sungguh sangat kontras perbedaannya. Jika kita telah membuat suatu keputusan atau pilihan terhadap salah satu dari elemen pilihan itu, maka tentu saja implementasinya akan memberi dampak yang berbeda. Implementasi dari sebuah keputusan merupakan langkah awal dari sebuah proses yang akan menentukan bagaimana kehidupan anda selanjutnya.

Woiiiiy... udah ga usah pusing memahami maksud ku !!! Oke gini aja, sekarang akan aku kembalikan kepada masalah hati. Hati hati dengan hatimu! lagi lagi perasaan yang dibahas dalam tulisan ini. *makin pusinglah hahhaaaaha.. ampun nyet*

Ini dia
Hasil Penelitian Mayang, ditinjau dari sudut pandang seorang wanita keren:
Ketika kita memilih mencintai seseorang, kemudian orang tersebut ternyata menyimpan perasaan yang sama seperti kita, pasti luar biasa bahagianya. Kasus ini terlalu bahagia jika dibahas. Nyatanya,  perjalanan cinta tak semudah ini. aku terpilih olehmu dan hatiku juga memilihmu. Maunya sih gitu. Tapi, mungkin ini belum termasuk waktu yang indah untuk Tuhan merealisasikan hal itu.

Menunggu dipilih memang bikin geregetan. Is it right? Ketika orang yang kita pilih tak kunjung sadar bahwa betapapun kita mencintainya dengan sangat tulus. *preettt* Yaa sometimes, memilih mencintai membuat kita merasa bodoh. Bukan merasa sih, lebih tepatnya memang TERLIHAT bodoh. Bodoh untuk menunggu. Bodoh untuk menyia-nyiakan waktu. Bodoh untuk memboroskan pikiran mengenai semua tentangnya. Bodoh karena semua itu membuat perasaan terkuras, terkuras oleh harapan semu. Sebagian orang menganggap, hina banget rasanya cinta tak berbalas itu. Terlebih jika posisinya sebagai seorang wanita. Lagi-lagi wanita harus menjadi salah satu faktor pertimbangan. 

Katanya sebagai wanita, lebih bahagia jika dipilih. Benarkah? Bukankah memilih itu berarti kata kerja aktif? Sedangkan dipilih itu pasif. Bukankah aktif itu lebih baik daripada pasif? Mari kita teliti!

Mungkin teori ini bisa memberi alternatif lain untuk menjawab pertanyaan diatas. Mari  pelajari TEORI MAGNETIK CINTA ALA MAYANG atau bisa disebut juga RUMUS MEKANIKA KUANTUM CINTA. 
Perhatikan gambar berikut :


Eitsssss gambar diatas bukanlah seperti teori model atom Dalton, Thomson, Rutherford, ataupun Niels Bohr. Bukan juga seperti teori arus listrik dan gaya magnetik.
Maka dari itu, baca aturan pakai ini terlebih dahulu :
  • Elektron = sub atom cinta yang bermuatan negatif dan bersifat menerima.
  • Proton  = sub atom cinta yang bermuatan positif dan bersifat memberi.
  •  Jumlah proton dan elektron pada gambar tidak berpengaruh terhadap proses pengikatan janji cinta. So, ga usah repot-rrepot ngitung jumlah muatannya ! ini bukan pelajaran kimia atau fisika, catet !
Hasil Penafsiran Gambar :
Gambar sebelah kiri menunjukkan bahwa mars berproton berusaha memberikan seluruh energi positifnya kepada venus melalui perantara gelombang elektromagnetik cinta berfrekuensi tinggi, layaknya sinar gamma. Namun demikian, tetap saja venus menutup diri dengan membendung seluruh elektronnya itu. Jadi, orbit masing-masing proton dan elektron itu tetap berada di planet mereka masing-masing. 
Gambar sebelah kanan bercerita tentang venus yang mencurahkan protonnya kepada mars. Tapi, mars tidak mau memberi kesempatan elektronnya untuk bergerak bebas. Mars berusaha mengurung seluruh elekron di planetnya. Karena, jika elektronnya tersebar luas dikhawatirkan akan tergoda untuk menarik dan menerima proton dari venus.

Hey readers, Ngerti kagak? | kagak.| cemen ahh, upgrade otak dulu gih :p *peace*

Kesimpulan Fiktif :

Kedua gambar tersebut menunjukkan venus dan mars yang masih berada di planet masing-masing. Mereka belum mau mengikat elektron dan proton untuk digabungkan kedalam satu planet baru bernama planet bumi cinta. Perhatikan lagi, gambar kiri itu mengibaratkan wanita yang dipilih oleh pria. Dengan kata lain, pria memilih wanita. Sementara gambar kanan mengibaratkan wanita yang memilih pria. Dengan kata lain, pria yang dipilih oleh wanita.
Jadi, apalah artinya dipilih kalau kita tidak memilihnya juga. Begitu pula, apalah arti memilih jika tidak kunjung dipilih. Penyatuan ikatan cinta itu bisa terjadi jika kita mau memberi dan menerima. Kedua hal itu harus selaras. Bukankah kita diciptakan untuk saling mengisi dan melengkapi?

Penyatuan cinta tidak bisa diibaratkan seperti magnet dengan aturan alamnya yang hanya memungkinkan kutub positif dengan kutub negatif untuk saling bertemu dan mengikat. Ini adalah tentang pilihan yang menjadi hak setiap manusia. Ini tentang sisi kehidupan yang memungkinkan bahwa orang yang sesama kutub positif dapat saling menyatu dan orang dengan kutub sesama negatif juga dapat menyatu. Seperti janji Sang Penulis Skenario hidup ini, wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Begitu pula sebaliknya.


Penyatuan cinta mungkin bisa diibaratkan seperti ikatan ion atau elektrokovalen. Layaknya natrium ber-kation dengan clorida ber-anion. Keduanya membentuk NaCl atau biasa kita kenal dengan garam dapur. Pernah merasakan garam kan?  Iya asin. Menurut peta yang ada di lidah, rasa asin berada diantara rasa asam dan manis. Tenang, agak jauhan dari rasa pahit kok. Yaa, begitulah cita rasa kehidupan percintaan nantinya ada pasang surutnya. Maka kuatkanlah ikatan ion bersama pasangan anda nantinya. HEH?

Jadi inti dari semua ini APPAAAH?

Tidak ada kesimpulan berupa saran dari tulisan tentang pilihan ini. Dengarkanlah bisikan qalbu anda. Karena masalah hati, cuma individu itu sendiri yang tahu dan merasakan dengan sebenar-benarnya. Mau pilih mana? Jadi orang terpilih atau yang memilih? Semua kembali pada anda. Keputusan ada ditangan anda. Semoga kita semua menjadi pribadi yang bijaksana dan dewasa dalam menentukan pilihan. Allah akan meridhoi segala keputusan yang membawa kebaikan bagi diri ini dan orang sekitar :)

Salam Mayamoy ^^